Ahad, 28 November 2010

Perjalanan

"Roh itu..
bukan tubuh yang bertempat
dalam badan seperti air dalam cangkir,
juga roh bukan sifat yang mengambil tempat di dalam hati
dan otak seperti sifat hitam mengambil tempat hitam,
juga bukan seperti ilmu dalam alam ini,
tapi roh adalah suatu jauhar yang bukan sifat,
ia dapat mengenal dirinya sendiri,
dan mengetahui apa-apa yang ditangkap dengan fikiran,
ini namanya pengetahuan dan pengetahuan itu sifat."

Roh itu tak mahu dibagi-bagi,
karena jika ia mungkin terbagi, nanti sebagian daripadanya bisa mengetahui sesuatu keadaan..
sedang sebagian lagi tak mengetahuinya,
Roh mengetahui sesuatu dan tak mengetahui sesuatu jua,
jadi berlainan,
umpama hitam dan putih yang di mata tidak berlawanan,
tapi ia tahu dan tak tahu dalam suatu perkara
tidak dapat digabungkan hitam dan putih
yang ada di mata tidak dapat dipersatukan,
juga tahu dan tidak tahu pada dua orang berlainan itu logis,
seperti hitam dan putih pada biji mata,

Roh punyai kesedaran sendiri,
sedar akan dirinya,
sedar akan lainnya,
sedar akan Allah yang menciptanya,

barang siapa-siapa mengenal Allah, sekali pun di dunia ini,
maka akan merasa seolah berada di syurga,
kelapangannya adalah bagai tujuh petala langit dan bumi,
manusia itu bisa mendekatkan dirinya kepada Tuhan, dalam dunia ini pada alam ma'rifatnya,
dengan ma'rifat yang tinggi akan bertambahlah ingatan yang berpanjangan kepada-Nya,
sedang pada hari akhirat nanti, manusia dekat dirinya kepada Allah
ialah dengan bertemu dan melihat
ialah memandang dengan mata kepalanya
akan Zat Allah"


(Estet Getah, Subang-Sungai Buloh)